Minggu, 01 September 2013


Sekolah sebaiknya gratis atau berbayar? Sebutkan alasannya!
                Menurut pendapat saya, sebaiknya sekolah itu tidak dipungut biaya sedikitpun atau biasa disebut gratis. Hal itu dilakukan untuk menambah konsentrasi siswa serta menyamankan perasaan siswa dalam menjalani proses pembelajaran dengan baik. Sehingga hasil yang didapatkan siswa akan lebih memuaskan. Contohnya saja saya, saya belajar di SMA IT Al Irsyad yang dibebankan dengan biaya OKP sebesar Rp 1.000.000. setiap hari saya harus memutar otak untuk dapat memenuhi tagihan sebesar itu. Ayah saya yang baru saja di PHK juga merasa terbebani dengan anggaran tersebut. Sehingga membulatkan tekad saya untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan bekerja.
                Tiga bulan saya bekerja di sebuah tempat les yang menerima jasa freelance untuk pelajar SMA seperti saya. Awalnya saya biasa dengan kerja sampingan tersebut. Tapi lama kelamaan saya menjadi terbebani sendiri. saya tidak bisa membagi waktu saya antara belajar dan mengajar. Memang mudah karena itu saling berhubungan. Tapi pada kenyataannya, saya sering tidak mengerjakan PR yang membuat nilai di kelas sepuluh semester 1 menurun drastis. Sejak saat itu saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari kerja sampingan tersebut. Saya mencoba fokus untuk sekolah saya dan berusaha untuk mencari-cari beasiswa demi menutup beban anggaran OKP saya. Alhamdulillah ada saja yang membantu. Sekolah memberikan subsidi sebesar setengah harga dari harga OKP sebenarnya menjadi Rp 500.000 tapi tetap saja itu menjadi beban pikiran saya.
                Itu terjadi kelas 10 semester 1 dan 2 yang menjadikan nilai saya menurun drastis. Namun sejak mendapatkan potongan setengah harga tersebut saya menjadi fokus belajar. Ayah saya bekerja sangat keras, bahkan sampai tengah malam untuk dapat melunasi beban anggaran tersebut. Saya merasa sedikit ringan dan alhamdulillah pada kelas sebelas semester satu saya mendapatkan peringkat 5 dari 27 siswa yang mengambil jurusan IPS.
                Selain ayah, saya juga membantu beliau dengan mengikuti eskur jurnalistik yang sedang mengikuti lomba “Jurnalis Of to School” di Radar Banyumas, koran daerah setempat. Dan banyak berita yang saya dan teman-teman jurnalis SMAIT yang termuat dalam koran tersebut sehingga dapat meringankan beban anggaran tersebut dengan uang hasil karya-karya saya. Selain itu saya juga aktif pada koran SMAIT yang kami beri nama “Radius Post” yang terbit seminggu sekali. Dan Alhamdulillah koran tersebut di subsidi langsung oleh sekolah. Sehingga kami mendapat reward atas karya-karya kami. Seringkali karya-karya saya juga masuk dalam majalah “Adzkia” yang terbit setiap bulan dan lagi-lagi Alhamdulillah saya bisa mengumpulkan sedikit demi sedikit rupiah untuk melunasi beban anggaran tersebut.
                Kini saya duduk di kelas duabelas IPS 2. Dan biaya OKP saya naik sebesar Rp 2.000.000 itu membuat saya kembali kewalahan. Sehingga ayah saya kembali mengajukan surat keringan OKP dengan taruhan prestasi saya tidak akan turun sampai saya lulus. Dan itu dikabulkan oleh yayasan. Namun hanya Rp 1.500.000 saja. Tapi saya tidak habis-habisnya berusaha untuk semakin berprestasi lagi, sehingga sekolah mengajukan saya pada beasiswa APBNP yang sampai sekarang belum diketahui hasilnya seperti apa. Untuk itu, saya mencari-cari lagi lowongan beasiswa yang ada pada internet. Sampai pada suatu malam saya menemukan beasiswa dataprint tapi saat itu saya hampir putus asa karena saya baru menemukan beasiswa tersebut di saat-saat terakhir deadline tahap 1. Tapi wajah saya kembali segar saat mendapati beasiswa dataprint tahap 2 dibuka kembali.   www.beasiswadataprint.com and www.dataprint.com

Minggu, 28 Juli 2013


Redalah Tangis

Hujan tak kunjung reda
Tangis tak kunjung kering
Mengucur tiada henti
Sudah lah, belum saatnya
Huh, cape aku melihat kau menangis

Sebenarnya tangis mu untuk apa?
Caper, meluap-luap atau tidak ada maksud
Sayang sekali, jika setetes mutiara
Harus terjatuh karena sesuatu yang GeJe

Tapi jika menangis meredakan, menangislah
Bila malah menggelisahkan, carilah aku
Aku ada di depanmu persis, berkacalah
Kau akan dapati aku, dan lihat seksama
Indahkah wajah ku jika kau menangis?
Tersenyum atau ikut larut dalam tangismu?
Jika aku larut, please buat aku nyengir
Dengan caramu yang menggelitikkan

Dan sekarang lihatlah aku dan kamu
Sama-sama tersenyum, ih senyum
Makin indah jika kau tersenyum
So, sekarang hapus airmatamu

Dan kita sama-sama tersenyum
Senyum, senyum, senyum
Dan ngakak melepas penat
Kau cantik dengan senyum lepasmu




Rabu, 26 Juni 2013

Say No to Miras


Si Roll anak PUNK
‘Punk’ kesannya gaul banget! Model rambut, wajah dan baju diseremin. Mandi dijarangin. Gembel dikedepanin. But solidaritas tetep dikesatuin. Satu ngelakuin apa semua ngikut aja tanpa disaring baik buruknya. Satu nge-drugs semua ikut nge-drugs. Satu minum semua manut minum. Eit, minum apa dulu .. kalau minumnya air putih semua si of course ngikutnya, tapi kalau minumnya miras gitu .. mereka manut aja ga ya?
            Satu kisah anak Punk yang rada waras dari ke-punk-annya. Sebut saja si Roll ..
            Si Roll adalah seorang anak punk yang jarang sekali mendapatkan kasih sayang dari kedua orangtuanya. Ayahnya seorang kontraktor dan ibunya seorang wiraswasta wira laba di sebuah MLM terkenal di bilangan Jakarta. Setiap harinya ia tinggal sendiri di rumah yang bisa dikatakan luas seluas kebun binatang tapi sepi sesepi kuburan. Dirumahnya hanya ditempati oleh dia, supir dan pembantunya saja. Supirnya sibuk dengan mobil yang dititipkan ayah kepadanya. Sedangkan pembantunya sibuk mengurusi rumah seluas kebun binatang itu. Tak ada sedikit kasih sayang untuk Roll.
            Hari-hari Roll sepi, hingga akhirnya ia bertemu dengan sekumpulan anak-anak yang Roll anggap rame untuk berbagi. “Bro, name lu sape, gabung yuk!” ajak salah satu dari mereka. Roll nampak ragu menjulurkan tangannya, “Aku Roll.” Jawabnya masih polos. “Disini pakenya gua sama lu, ga ada kamu akuan gitu ..” jelasnya lagi. Dia adalah Bon ketua anak punk.
            Roll kembali ke rumah. Anehnya Roll, dia seharian berusaha merubah kebiasaan menggunakan kata kamu akuan menjadi gua luan dengan semua yang ia jumpai. “Hei, lu ambilin gua makan.” Ucapnya pada Bi ratin, pembantunya. Bi ratin sedikit mengerutkan keningnya, bingung, biasanya den Roll sopan kok sekarang kaya orang ga waras gini si.
            Seminggu dia beradaptasi mengubah kamu akuan menjadi gua luan. Dia kembali ke daerah kemayoran, tempat anak-anak punk berkumpul. “Hai .. gua dateng .., main yuk ke rumah gua.” Ajak Roll. Bon mengangguk setuju. Dia dan anak punk lainnya berjalan di belakang Roll. Membuat begidik semua yang melihat gerombolan kami. Kesannya mau ada tawuran .. padahal si cuma main ke tempat Roll.
            Mereka sampai di tempat Roll. “Roll, rumah lu gede banget ni .. barang-barang kaya gini ga ada di rumah gua. Gua minta ya?” tanya Bon diikuti yang lain. Sebelum Roll mengangguk, Bon dan 5 anak punk lainnya sudah menggasak seluruh barang-barang berharga yang ada dirumah Roll. Mereka tak begitu saja pergi dan kabur. Namun merayu Roll untuk mencoba barang haram tersebut. Dan menenggak minuman yang belum pernah diminum Roll sebelumnya.
            “Ni .. beda ma air biasa, sekali lu minum lu bakal nge-flay, terbang dan lupa sama masalah lu.” Rayu Bon tanpa basa-basi. Roll sudah melihat semua perlakuan Bon terhadap barang-barang yang ada dirumahnya. Ia mengambil kemudian menjualnya bahkan jika ada yang tidak mengenakkan hatinya barang tersebut dihancurkan dengan teganya.
            Dengan tegas ia kembali ke logat aslinya dan menolak, “Aku tidak akan meminum setetespun khamr, kamu tahu, barang siapa yang meminum setetes khamr di dunia. Maka diakhirat kamu tidak akan mencium bau surga. Kamu mau seperti itu?” katanya mengeluarkan dalil yang membuat Bon merasa marah dan muak. Ada rasa sedikit takut si, Roll bawa-bawa akhirat. Tapi tiba-tiba suara dari yang lain menghentikan rayuan Bon, “Bon, didit sakau ..” teriak mereka. Bon segera ke arah didit, tapi nyawa didit tak bisa tertolong lagi, dia meninggal di tempat Roll.
            “Ih, orang sakau kenapa baunya anyir banget si.” Keluh Bon.
            “Nah tu contohnya, kamu ga mau kan matinya kaya gini?” tanya Roll. Bon menggeleng menyadari. Dia meneteskan airmatanya dan menyesali hidupnya. Dia sadar dan kembali ke kebiasaannya semula menjadi anak punk yang baik.
            Setelah tobat dari kebiasaan buruknya. Bon pun seperti dibanjiri dengan berbagai tawaran pekerjaan yang membuat dirinya makin bangga dengan hidupnya. Ia juga tak pernah melupakan Roll yang sekarang menjadi sahabatnya. Roll pun tak merasa kesepian lagi, karena dia punya Bon sahabat baru pengusir sepi harinya.

Selasa, 25 Juni 2013

Komisi Pengamat Kebutuhan
Cari tahu alasannya, berantas masalahnya

     Salah satu dampak hutang luar negri adalah menciptakan kaum birokrat yang korup. Maksudnya apa ini? Apa benar hutang dapat menjadikan seseorang yang taat tergiur untuk memakan uang rakyat? Kalau pandanganku, bisa ..
    Satu cerita ayah setelah di PHK. Sebut saja Pak Bam. Pak Bam adalah salah satu akuntan andalan di salah satu perusahaan terkemuka di kota semarang. Ia begitu jujur, semua akun-akun yang ia kerjakan ballance semua, seimbang tanpa ada yang di korup sedikitpun. Ia juga gigih dalam bekerja. Setiap hari sebelum rekan-rekannya datang ke kantor, Pak Bam sudah duluan duduk di kursinya. Baginya waktu adalah uang.
    Suatu hari yang membingungkan bagi hidupnya. Perusahannya tiba-tiba memberhentikannya tanpa alasan yang jelas, PHK. Perusahaan berdalih, Pak Bam sering terlambat masuk ke kantor, membangkang pada atasan dan lain sebagainya yang membuat Pak Bam tidak bisa menerima keputusan perusahan yang tidak masuk akal itu.
    Dia juga sedang kesulitan ekonomi. Pesangonnya habis untuk membiayai dua anaknya yang masuk kuliah. Belum lagi anak bontotnya harus keluar-masuk rumah sakit karena penyakit gagal ginjal yang dideritanya. Setiap minggunya Pak Bam harus menyediakan sedikitnya sepuluh juta rupiah untuk cuci darah anak bontotnya.
    Satu-satunya jalan menggadaikan rumahnya. Ia nekat dan menggadaikan rumahnya kepada rentenir. Pak Bam mendapatkan seratus juta dari pergadaian rumah tersebut. Kemudian mencari rumah kontrakan kecil dan DP 1 tahun untuk cuci darah anaknya. Uangnya kini menipis dan ia gunakan untuk menanam saham di pasar modal. Ia bertemu dengan seorang investor yang baru saja mendapat keuntungan besar setelah menanam saham daging sapi kepada emiten baru.
    “Pak Bam .. ayo ikut inves daging sapi ini saja, dijamin uang ngalir terus, seperti saya.” Katanya meyakinkan. Pak Bam berpikir sejenak, kalau aku investasikan separuh saja dari sisa yang ada pasti aku dapat 50 % dari uang tersebut, akh nekat saja.
    Akhirnya ia ikut menanam saham daging sapi tersebut. Ternyata benar, lama-lama saham yang ia tanam separuh kembali lagi bahkan lebih berlipat ganda. Pak Bam tenggelam dalam bisnis yang korup ini. Sampai akhirnya ia curiga, darimana uang sebanyak ini bisa mengalir terus? Dia menelusuri semua jaringan pada saham ini. Ilmu ekonomi yang ia dapatkan selama mengemban pendidikan di UNS ia terapkan.
    ‘oh uang mengalir mulai dari APBD ditambah dengan uang para penanam saham. Kemudian mengekspor dengan kuota 0% kepada negara-negara asing. Daging-daging negara asing diimpor dengan kuota 100% untuk masuk ke dalam Indonesia. Karena para pengimpor dari negara asing tidak mau membayar kuota itu sehingga mereka menyuap orang dalam negri lebih dari harga kuota. Dana itu tidak masuk ke APBN tapi masuk ke rekening pribadi para penanam saham.’
    Jika kuota 100% nya Rp 2.000.000.000 mereka akan mendapatkan lebih dari jumlah harga tersebut kisarannya Rp 2.200.000.000 atau bahkan lebih. Itu semua Tidak masuk ke kas negara, malah masuk ke rekening masing-masing dari penanam saham, termasuk Pak Bam.
    “Wah ini korupnya kebangetan ni ..” ujar Pak Bam dalam hati. Batinnya bergulat, ingin meneruskan atau membongkar jaringan ini. Tapi kalau diteruskan Pak Bam mendzolimi istri dan anak-anaknya. Dengan nafkah uang haram. Kalau dibongkar, ia sendirian. Pak bam harus bagaimana?
    Pak Bam mantap menceritakan semuanya pada para pemilik saham, agar mereka tidak kecipratan dosa dari inves haram tersebut. Untung, respon mereka mendukung niat Pak Bam semua untuk membongkar jaringan sesat bikin melarat negara ini. Ia bersama para pemegang saham bersatu menuju ke kantor KPK, melaporkan apa yang mereka ketahui.
    Jika masing-masing dari kita sadar dan risih memakan uang haram, tidak ada korupsi di negara kita. Mulai dari diri kita sendiri. No Uang Haram No Korupsi. Sepandai-pandainya tupai melopat pasti akan terjatuh juga. Serapat-rapatnya menyembunyikan makar maka akan ketahuan juga. Orang hidup seperti roda, kadang di atas kadang dibawah, kadang kokoh iman kadang lemah iman, itulah kehidupan ..  No Uang Haram No Korupsi. Salam perubahan.
      
  
Ujian Hati

Sekilas terlihat sama
Namun ternyata bertolak 180 derajat
Mengira air perasaan akan mengalir
Ternyata malah keruh tersendat
Hitam pekat timbulkan sakit tertahan


Lagi-lagi urusan hati
Sadar betul dengan perasaan ini
Ya, seorang teman menasehati tentang ujian hati
Ujian dipertemukan dengan hati yang salah


Supaya hati ini dapat merasakan

Bagaimana rasanya cinta?
Mengerti mana hati yang benar dan yang salah
Kemudian setelah  lulus ujian ini, hadiah terindah
Adalah hati yang menyapamu dengan penuh kasih
Dan ia menghapus tangismu dengan kebahagiaan

Selasa, 18 Juni 2013

Olimpiade Mimpi


Olimpiade Mimpi

03 April 2013

semua orang pasti punya bakat
namun kita saja, tak jeli menggali
‘aku tak bisa, kau saja lah’
Itu acap kali sering terdengar
Huh, kenapa harus tak PeDe begini?

Lihat didepan sana, lurus kedepan
Dia sama denganmu, sama-sama bermimpi
Bedanya, dia sanggup berani ambil resiko
Bagaimana dengan kau? Diamkah tanpa reaksi?

Hei kau, lihat lagi, mimpi kalian sama
Ini pertandingan olimpiade mimpi
Kau dan dia bertarung wujudkan mimpi
Kau mau dia menang dan kau terpuruk? Tidak kan?
Jadi sekarang siapkan selimut persiapan
Seprai pengharapan dan bantal penyemangat
Berjuang untuk sebuah mimpi kebahagiaan
Bermimpilah . mimpi . buat daftar mimpimu

Dan setelah mentari menampakkan sinarnya
Bangun dan wujudkan mimpi itu
Untuk menjadi sebuah kenyataan
Buktikan itu bukan hanya sekedar mimpi

Sampai tidak ada lagi
Mata penuh keirian
Hati penuh prasangka
Padamkan, siram dengan persaudaraan
Kau dan dia sama-sama punya hak
untuk menang dalam olimpiade mimpi
dan memenangkan keegoisan hati

Ungkap Cemburu


Ungkap Cemburu

02 April 2013

cemburu ..? bukan jamannya ..
jangan mengira, aku suka
itu sudah milikmu, aku bisa cari sendiri

pagar makan tanaman ..
tidak ada dalam kamus besar
cari saja, yang ada hanya dalam peribahasa
jadi, untuk apa mengira ini itu?

Orang bilang cemburu itu tanda cinta
Nah, kau cemburu .. mengaku sajalah
Kau cinta dengannya, tidak usah cemberut
Jika aku dengannya, karena aku tahu
Kau dan dia sama-sama punya rasa
Hahay .. ungkap saja lah!

sambung kasih


Sambung Kasih

 02 April 2013

Lima hari penuh kegalauan
Menjelas semua prasangka
Neon penuh tanda tanya
Rangkai, ulur, dan tarik perlahan

Namun terputus karna salah menarik
Melirik kemudian menghembus perlahan
yah, bukan saatnya harus terhenti hanya karena ini
bukan saatnya menangis dan melihat ke belakang

bukan ..
tapi saatnya bangkit dan perbaiki keaadaan
yang putus biarlah
dan yang masih bisa di sambung, sambunglah
hidup ini indah mengisah, bangkit, tersenyumlah.

bahasa rasa


Bahasa rasa

02 April 2013


Dulu rasanya merangkai kalimat indah itu mudah
Membuai dalam kata, menggombal dalam bahasa
Rasanya mengalir tanpa ada yang tersendat
Sopan, halus dan tentunya mempesona si dia

Aneh saja, bahasa-bahasa rayuan bungkam mendiam
Tentulah tak ada hubungan lagi, untuk apa merayu?
Lebih baik simpan saja untuk pujaan yang lebih mengerti
Untuk hari ini, mungkin menggombal tak ada gunanya

Bahasa . biar tak menggombal, boleh lah terus indah
Terus bertutur meneduhkan perasaan
Bukan menyulut genderang perang
Bahasa-bahasa penuh makna kesyahduan
Ceritanya beda jika bahasa kita menyatukan rasa