Minggu, 10 April 2016

Bisnis men

Wirausaha? Siapa takut?


Reportase mikat – Aula Rektorat lantai 1, Sabtu, 9 April 2016, pukul 08.30 wib tadi ramai dikunjungi oleh para mahasiswa Unsoed. Pasalnya, dalam aula tersebut diadakan seminar tentang pelatihan penyusunan PMW (Program Mahasiswa Wirausaha).
                Tepat pukul 09.00 wib, acara tersebut dimulai. Dibuka oleh Drs. Simin, M.Si selaku ketua PMW di Unsoed, kemudian wakil rektor bidang kemahasiswaan, Dr. Ir. V. Prihananto, M.Si yang memberikan apresiasi terhadap mahasiswa untuk mengikuti PMW.
MOTIVASI KEWIRAUSAHAAN
                Dilanjutkan dengan motivasi kewirausahaan oleh Muhammad Arsyad Dalimunte, pembelajar yang sedang berproses dan memperjuangkan prosesnya jauh dari daerah asalnya. Arsyad menularkan virus wirausahanya melalui, “Keterpaksaan kehidupan menciptakan lompatan. Jika taka da keterpaksaan, maka buatlah keterpaksaan itu ada, sehingga bisa menciptakan sebuah lompatan.”
                Dalam keterpaksaan tersebut juga terdapat mentalitas yang kuat. Hal tersebut memacu daya mental dan juang kita dalam melepaskan keterpaksaan tersebut. Orang-orang sukses tidak selalu melalui jalannya dengan sukses pula, namun mereka harus melalui lika-liku yang berat dan penuh ketidakpastian. Semua hal tersebut bukan untuk ditinggalkan, namun harus dihadapi dengan gagah perkasa.
                Dalam membangun sebuah wirausaha juga harus menetapkan visi yang jauh. Tidak sebatas pada keuntungan diri sendiri, namun berorientasi pada kebermanfatan yang luas. Menciptakan peluang usaha dan menjadi programmer, manager, serta pebisnis yang mempercayakan usahanya dikelola oleh orang lain sehingga tidak perlu lagi terpaku pada satu usaha saja, dan dapat membuka cabang usaha yang lain.
                Intuisi peluang usaha juga sangat berpengaruh dalam menciptakan sebuah usaha. Dimulai dari apapun yang anda lihat, rasa, dan dengar, sampai hal yang melekat pada diri anda, dan dapat mengeksplor segala hal yang dibutuhkan dan menjadi aspek peluang usaha. Mudahnya saja, aspek rasa juga dapat menjadi peluang usaha. Rasa tersebut dimobilisasikan kemudian dikemas menjadi produk yang unik dan menarik sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang dapat dikonsumsi, seperti bisnis album atau buku novel.
                Satu hal yang paling penting adalah menyenangkan orang lain dalam pelayanan, maka dengan sendirinya kesenangan itu berlimpah kembali pada kita. Motivasi penutup dari Muhammad Arsyad Dalimunte.
PENYUSUNAN PROPOSAL PMW
                Setelah itu dilanjutkan oleh dr. Wita Ramadati S.E, M.E yang memaparkan tentang penyusunan proposal PMW. Dimulai dengan cover PMW dengan warna hijau. Judul yang singkat, unik, menarik, dan bernuansa bisnis kreatif.
                Format penyusunan proposal PMW sama dengan PMW tahun lalu. Berisi tentang Perumusan Masalah, tujuan, luaran, dan kegunaan dalam bab pertama. Kemudian profil usaha yang terdiri dari struktur anggota dan  pembagian kerja. Kemudian aspek teknik dan teknologi, aspek manajemen usaha, aspek pasar dan pemasaran, serta analisis Break Even Point (BEP) yang menjadi syarat untuk pencairan dana PMW.
Break Even Point (BEP)
                Cara membuat analisis Break Even Point (BEP) adalah sebagai berikut :
ü  Analisis titik impas
Marjin Kontribusi (CM/contribution Margin)
CM = Total hasil penjualan – Biaya variable
Unit CM = (Harga /unit) – (Biaya variable /unit)
Biaya variable adalah biaya yang terkait langsung dengan banyaknya unit produk.
ü  Titik Impas (BEP)
Unit BEP = Biaya tetap Unit CM = Biaya Tetap / (Harga per unit – biaya variable per unit)
Rupiah BEP = Biaya tetap / Ratio CM
Biaya tetap adalah biaya yang tetap tidak bergantung pada unit yang diproduksi. Biaya modal seperti pembelian alat produksi tidak dimasukkan dalam perhitungan ini.
Aplikasi BEP
                Sebagai contoh, tim usaha adeline akan menjual barang produksinya berbentuk makanan seharga Rp 10.000 per paket makanan. Mereka menghabiskan Rp 7.000 untuk bahan baku dan kemasan. Dalam menyewa tempat, membayar pegawai, dan pembelian pulsa menghabiskan uang sebesar Rp 3.000.000, dari ilustrasi diatas hitunglah BEP nya?
                Unit BEP = Rp 3.000.000 / (10.000-7.000) = Rp 3.000.000 / (Rp 3.000) = 1000 per unit
                Rupiah BEP
                CM = (1.000 x 10.000) – (1.000 x 7.000) = Rp 3.000
                Ratio CM = 3.000 / 10.000 = 0.3
                Rupiah BEP = 3.000.000 / 0.3 = 10.000.000
                Kesimpulan :
ü  Usaha dinyatakan kembali maka jika terjual 1000 unit sebulan, atau jika beroperasi 25 hari dalam sebulan maka, setiap hari harus terjual minimum 40 paket makanan olahan.
ü  Usaha dikatakan impas jika tim adeline telah berhasil mendapat hasil penjualan sebesar Rp 10.000.000,00.
Nah, itulah sedikit penjelasan dalam seminar penulisan penyusunan PMW. Semoga bermanfaat. Salam semangat usaha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar